Dengan
disiplin kita pasti bisa menjadi orang sukses. Dengan disiplin kita bisa
belajar untuk menghargai tata tertib. Namun, apalah arti disiplin tanpa
kesadaran pada diri kita sendiri? Tanpa disiplin, bagaimana nasib dunia ini?
Disiplin adalah tonggak menuju kesuksesan, seperti apa yang dikatakan oleh Jim
Rohn, “Sukses tidak ada apa – apanya dibanding dengan beberapa sikap disiplin.”
Pada tahun ajaran kali ini,
pelaksanaan disiplin di SMAN 3 Jombang dinilai menurun dibanding dengan tahun
ajaran sebelumnya. Catatan – catatan pelanggaran tata tertib terus berdatangan
setiap hari. Kita ambil satu contoh pelanggaran tata tertib yaitu keterlambatan
siswa di SMAN 3 Jombang. Berbagai alasan keterlambatan siswa timbul, antara
lain kemacetan, rumah jauh, atau bahkan terlambat bangun tidur.
Berbagai
sanksi diberikan untuk siswa agar tidak terlambat berangkat sekolah. “Sanksi yang
sering adalah mengelilingi lapangan, pernah juga saya menyuruh siswa yang
terlambat agar mendorong sepeda dengan cara mundur, dan bagi siswa yang
terlambat sebelum masuk kelas untuk mengikuti pelajaran diwajibkan meminta ijin
ke guru piket.” Tutur
Pak Dwi Sunanto, S. Pd. selaku Waka
Kesiswaan SMAN 3 Jombang yang akrab dipanggil Pak Totok ini. Namun tetap saja para siswa tidak jera
dengan sanksi – sanksi tersebut. Jika pihak sekolah sudah tidak sanggup
menghadapi siswa yang tidak jera dengan sanksi-sanksi tersebut, maka akan
dikembalikan ke orang tua. Fakta
membuktikan sudah ada lebih dari delapan siswa kelas X tahun ajaran 2011/2012
pindah dari SMAN 3 Jombang dikarenakan berbagai alasan mengenai tata tertib dan
masalah – masalah individu tersendiri.
Pelaksanaan
kedisiplinan waktu untuk menutup gerbang parkir tentunya telah dilaksanakan
oleh karyawan – karyawan SMAN 3 Jombang. Sekolah mempunyai dua gerbang, yaitu
gerbang utama dan gerbang parkir. Jika terlambat, maka siswa akan masuk gerbang
utama dan disambut oleh Pak Totok dan guru piket lainnya karena gerbang parkir
telah ditutup. “Tidak ada toleransi untuk siswa yang terlambat, lima menit
setelah bel berbunyi, gerbang akan segera ditutup.” Tutur Pak Ismanu Hadi
Narwoko selaku karyawan SMAN 3 Jombang yang akrab dipanggil Pak Manu ini.-RAS
0 komentar:
Posting Komentar