Aku mempunyai seorang sahabat bernama Mikha. Kita
sudah bersahabat dari mulai kita masih umur sekitar 3 tahun. Ia anak seorang
tukang bakso keliling. Hidupnya selalu dilanda kesengsaraan. Sekarang kita
kelas satu SMA, di salah satu SMA swasta faforit di kota Blitar ini. Mikha
adalah seorang anak yang pandai, rajin, dan ramah. Tak heran kalau dia dapat
bersekolah di SMA faforit karena dia mendapatkan beasiswa. Tapi sayangnya ia
kurang dalam segi agama, memang ia seorang muslimah tapi penampilannya bukan seperti
seorang muslimah.
Hari ini, hari pertama aku masuk sekolah. Aku
berangkat bersama Mikha menaiki motor kesayanganku. SMA dimana aku belajar ini
mayoritas siswanya memakai rok panjang sekalipun banyak juga diantara mereka
yang non muslim. Tapi tidak dengan sahabatku yang satu ini, ia seorang muslim
tapi tidak mau memakai rok panjang, malahan dia semakin mengumbar
kecantikannya. Ya, memang ia adalah seorang gadis yang sangat cantik, tak heran
kalau hari pertama masuk sekolah ini semua cowok di sekolah pada melihat
kecantikan sahabatku ini.
“Mikh, apa
kamu nggak malu dengan penampilanmu?” tanyaku sedikit marah menasehati
sahabatku. “Kenapa mesti malu? Aku kan udah pakek baju.” Jawab Mikha dengan
cueknya. “ Pakek baju sih memang tapi hanya setengah.” “Lho kok setengah?” “Ya
iyalah, coba kamu liat temen-temen pada pakek rok panjang aku juga. Kamu? Hanya
pakek rok pendek atau span atau apalah? Lagian kamu kan seorang muslimah. Allah
menyuruh kita untuk senantiasa menutup aurot.
Apa pantas kamu berpakaian kayak gini?” Aku menasehati Mikha. “ Masa
bodoh, jangan samakan aku dengan teman-teman yang lain!” Jawab Mikha marah
dengar nasehatku. Akhirnya aku dan Mikha bertengkar.
Sepulang sekolah aku meminta maaf pada Mikha.”Mikh,
maafin aku yach! Coz, (karena) tadi aku udah marahin kamu.”Aku minta maaf ya”.
“ Ya,sama-sama. Aku juga maafin ya!”. “He’embb…” Lalu kita pulang bersama-sama.
Aku mengantar Mikha sampai ke rumahnya.
Malam harinya, rumah Mikha yang kecil itu tiba-tiba
terserang oleh gerombolan nyamuk yang tak tau darimana asalnya. Memang nyamuk
selalu tidak pernah absen datang ke rumah Mikha, tapi ini beda lebih banyak.
Setelah dicari sumbernya, ternyata nyamuk itu
berasal dari got (sungai kecil) depan rumahnya. Maklum Mikha tinggal di salah
satu perumahan kumuh pinggir kali yang tidak pernah peduli terhadap lingkungan.
Ketika tidur, Mikha selalu memakai celana pendek
dan baju berlengan pendek. Sehingga kaki dan tangannya itu digigit ratusan
nyamuk dan secara tidak sadar karena rasa gatalnya itu, Mikha menggaruk-nggaruk
kaki dan tangannya dengan sangat kasar sampai sampai kaki dan tangannya itu
berdarah.
Keesokan harinya, pukul setengah empat aku sudah
bersiap-siap untuk melaksanakan solat subuh. Kemudian aku mandi, memakai
seragam, dan bergegas untuk sarapan. Berangkat sekolah aku tidak menjemput
Mikha, karena motorku sendiri sedang diserviskan. Jadi aku diantar ayahku.
Betapa kagetnya aku melihat sahabatku Mikha, dia berupah total. Tiba-tiba dia
berpenampilan layaknya seorang muslimah, berkerudung, memakai baju panjang, dan
juga memakai rok panjang. “Lho Mikh, angin apa yang menghampirimu? Sehingga
kamu bisa berubah drastis seperti in?” tanyaku terheran-heran padanya. “ini
semua karena nyamuk yang didatangkan Allah untukku.
Tadi malam rumahku diserang gerombolan nyamuk yang
banyak, memang sih dari dulu rumahku ada nyamuknya. Tapi, ini sangat
banyak. Dan tanpa kusadari aku
terlalu berlebihan menggaruk kaki dan tangan karna rasa gatalnya yang nggak
bisa ku tahan. Keesokan harinya aku kaget dengan keadaan kaki dan tanganku yang penuh dengan luka dan bekas
luka itu mungkin akan lama hilangnya. Teman-teman semua pasti
mengolok-ngolokkku, aku pasti akan malu dengan hal itu, dan aku tidak mau hal
itu terjadi padaku, makanya aku berubah seperti ini. Aku juga mau menjadi wanita yang sholehah dan wanita yang selalu
bisa membahagiakan orang tuaku” Jawab Mikha.“Aku setuju….mungkin ini memang
jalan yang terbaik untuk menyadarkanmu”. Jawabku dengan senang melihat
sahabatku menjadi seorang muslimah.
*SELESAI*
Penulis : Shobah Hidayatul Ilmi
Menginspirasi