Label:

Jurnalistik PLASMA di Mata SMAGA?

Selamat Hari Guru!
Jurnalistik Plasma SMAN 3 Jombang.. Sudah 5 tahun berdiri di bumi Bastyasaka.. Apa pendapat bapak/ibu guru tentang Jurnalistik SMAN 3 Jombang ini?
Apa harapan-harapan mereka terhadap jurnalistik PLASMA?

Nah, untuk edisi Hari Guru, tim PLASMA kali ini mewawancarai beberapa guru SMAN 3 Jombang perihal kinerja jurnalistik PLASMA.

Mau tahu?

Check This Out!

  • Tri Rahayu Erviasty, S. Pd (Guru Sosiologi)
    Dari tahun ke tahun bagus dibandingkan dengan 4-5tahun yang lalu. Tapi yang dimasukkan ke dalam berita itu jangan anak-anak yang berprestasi saja, tetapi termasuk lingkungannya supaya masyarakat umum mengetahui SMAGA. Bagaimana caraa guru-gurunya mengajar? Bagaimana fasilitas yang ada di SMAGA. Contohnya Adiwiyata bagaimana kepedulian anak-anak SMAGA untuk menularkan program Adiwiyata ini keluar. Ya seperti itu jadi yang diwawancarai dimasukkan tidak hanya anak yang berprestasi saja.


  • Drs. Fatkhurrohman, M.M.Pd (Guru Bahasa Indonesia)
    Jurnalistik di
    Smaga belum optimal, ekstitensinya masih perlu ditingkat sehingga masyarakat smaga bisa benar-benar tau fungsi jurnalistik. Yang terbukti sekarang ini jurnallistik SMAGA hanya diketahui lewat majalah. Seharusnya jurnalistik harus mewarnai Smaga. Pemanfaatan TI seperti web dan blog masih belum memanfaatkan kegiatan-kegiatan yang smaga untuk di ekspor dan dimasukkan di smaga.

  • Hj. Lina Dwi Setyawati, S.Pd (Guru Kimia)
    Jurnalistik dari tahun ke tahun tidak naik juga tidak turun berjalan stagnan, tidak ada greget. Harusnya jurnalistik mengikuti event-event lomba dan dapat meraih juara, sehingga warga sekolah tahu kalau ekstra jurnalistik itu ada. Atau membuat gebrakan-gebrakan yang intinya agar warga sekolah itu tahu tentang keberadaan ekstra jurnalistik.



  • Idham Khalid, S.Pd (Guru Fisika)                                                       Kinerjanya harus lebih ditingkatkan lagi mengenai tentang kualitas apa yang dimuat, terutama kurangilah yang berbentuk seperti pola gambar, yang sifatnya hanya berupa nampang saja, bukan kualitas sarana pembelajaran yang  menuangkan kreatifitas siswa. Karena selama baru-baru ini setiap membuka tiap halaman majalah selalu tertuang foto-foto, jadi kurang mendidik pada teman-teman, adik-adik, maupun orang lain yang membacanya. Sebaiknya tuangkanlah seperti potensi siswa dalam membuat puisi, cerpen, menuliskan keadaan sekolah, ataupun informasi lainnya.

    Seharusnya lebih dimaksimalkan lagi terutama dibidang yang belum dimuat, misalkan mengenai  dibidang kurikulum, bidang sarana prasarana, humas, dan kegiatan kesiswaan. 


Nah, banyak sisi positif dan negatifnya juga kan? Semoga hal ini menjadi motivasi untuk kita semua.. Salam PLASMA!



0 komentar:

Posting Komentar

_

Pages